Untuk mendapatkan pengetahuan kita sering berteori setidaknya dengan teori yang sudah ada itu kita dapat mengetahui lebih cepat. Sebenarnya kita harus kreatif dan jeli untuk mengetahui hal yang sebenarnya. Dari teori orang-orang yang sudah menyelidiki beberapa hal bisa berbeda dari kenyataan.
Karakter Anak berbakat banyak ragamnya, ada yang memang komitmen dengan tugas yang diberikan, ada yang energi yang dimiliki seperti tidak pernah susut selama menjalankan tugas yang diberikan, di balik itu ada yang malas, ada yang semaunya sendiri, ada yang manja dll.
Untuk berbakat khusus yaitu seni lukis, Anak berbakat dalam bidang ini bertingkat kemampuan dan beragam karakternya bahkan ada yang termasuk berkemampuan unik. Misalnya untuk penggunaan kuas cara yang diberikan dengan dasar penggunaan yang sederhana, untuk menghadapi bentuk-bentuk yang lebih rumit bisa menggunakan kuas dengan cara yang baik, walau belum diberi tahu cara-cara tersebut, Anak berbakat dalam kemampuan khusus ini Penulis amati ternyata dari naluri anak itu dan bahkan juga berasal dari kecerdasan pikiran bawah sadar anak itu untuk menyelesaikan pekerjaannya sebaik mungkin.
Kemampuan Anak berbakat melukis yang sangat unik ini, bahkan ada yang bisa menyelesaikan soal-soal gambar Perspektif dan Proyeksi, yaitu yang mengerjakan Anak duduk di Sekolah Dasar, soal menggambar perspektif dan Proyeksi yang diberikan ini merupakan pelajaran yang diajarkan diSekolah Lanjutan Atas.
------- Moch. Nachli.-------
Bila dikaitkan dengan definisi Renzulli, maka karakteristik Anak Berbakat, di
antaranya sebagai berikut :
1. Menunjukkan kemampuan di atas rata-rata, terutama di bidang.
a. Kemampuan Umum
b. Kemampuan Khusus:
3. Menunjukkan kreativitas yang tinggi, yang diindikasikan dengan :
Rincian diatas merupakan rincian Renzuli dengan definisinya pada pandangannya yang positif terhadap Anak berbakat, akan tetapi Little, K. (2003), dalam dalam hal ini memberikan rincian yang lebih dan perlu diperhatikan yaitu dibalik hal yang positif ada juga faktor-faktor yang negatif, pada Tabel 1.
|
Tabel-1
KARAKTERISTIK AB DAN KONSEKUENSI PERILAKUNYA
No | Krakteristik | Perilaku Positif | Perilaku Negatif |
---|---|---|---|
01
| Belajar dengan cepat dan mudah | Mengingat dan menguasai fakta-fakta dasar secara cepat | Mudah bosan, suka mengganggu anak lain |
02
| Membaca secara intensif | Membaca banyak buku dan menggunakan perpustakaan sendiri | Menolak tanggung jawab orang lain |
03
| Perbendaharaan kata sangat maju | Mengkomunikasikan ide-idenya baik sekali | Menimbulkan kemarahan |
04
| Tetap menjaga banyak informasi | Siap mengingat dan merespon | Memonopoli diskusi |
05
| Rentang perhatiannya sangat lama | Komitmen tinggi terhadap tugas atau proyek | Bertahan dengan kegiatan rutin kelas, tidak suka diganggu |
06
| Memiliki keingintahuan yang tinggi, punya banyak minat | Suka bertanya, dan puas dengan ide-ideanya | Terus gampang marah |
07
| Bekerja mandiri | Menciptakan dan menemukan di luar tugas yang diberikan | Menolak kerja dengan orang lain |
08
| Cermat dan jeli dalam mengamati sesuatu | Mengenal masalah | Mengoreksi orang dewasa secara kurang sopan |
09
| Memiliki rasa humor | Mampu mentertawakan dirinya sendiri | Membuat joke yang kejam atau trick terhadap orang lain |
10
| Memahami dan mengenal hubungan | Mampu memecahkan problem-problem sosial | Melakukan intervensi orang lain |
11
| Prestasi akademik tingi | Mengerjakan tugas sekolah dengan baik | Sombong, tidak sabar terhadap yang lain. |
12
| Lancar dalam ekspresi verbal | Kuat di bidang verbal dan angka-angka; mengarahkan teman sebaya dengan cara-cara positif | Mengarahkan teman sebaya dengan cara-cara negatif |
13
| Individualistik | Memiliki teman sedikit; memiliki rasa keunikan sendiri | Bertahan terhadap apa yang diyakini |
14
| Memiliki dorongan diri yang kuat | Menghendaki arah dan bantuan guru yang minimal | Agresif dan menantang orang lain. |
Berdasarkan karakteristik ABA (Anak Bakat Akademi), perilaku positif dan negatifnya, maka selanjutnya dapat dikemukakan bahwa memiliki kebutuhan sebagai berikut :
1.Keberbakatan intelektual cenderung membutuhkan, di antaranya :
- Memperoleh informasi baru dan menantang.
- Mengejar pemenuhan minat yang bersifat spesifik.
- Memiliki kesempatan untuk mengkomunikasikan pengetahuannya.
- Mendapatkan perlakuan dengan kecepatan yang sesuai.
- Membutuhkan kegiatan yang menuntut kemampuan berpikir induktif dan pemecahan masalah.
- Menerapkan pengetahuan untuk masalah-masalah yang realistik.
- Belajar menghargai perbedaan individu.
- Menetapkan tujuan yang realistik untuk dirinya sendiri dan orang lain.
- Berkenaan dengan isu-isu moral dan etik.
2. Keberbakatan akademik cenderung menghendaki kesempatan untuk :
- Memperoleh kompetensi dasar, perbendaraan kata teknis, dan pengetahuan lanjut dalam bidang akademik yang menjadi keunggulannya.
- Berinterkasi dengan pemimpin di bidangnya.
- Menerapkan pengetahuannya untuk pemecahan masalah-masalah mutakhir.Mengkomunikasikan pengetahuannya.
- Mengembangkan kemampuannya dalam bidang akademik dan sosial lainnya.
- Berkeinginan menemukan hal baru atau ilmu baru yang tidak pernah ditambah untuk ukuran orang pada umumnya.
Cuplikan dari :
Rochmat Wahab ; MENGENAL ANAK BERBAKAT AKADEMIK DAN UPAYA MENGIDENTIFIKASINYA-PDF ebook.
Tambahan : Moch. Nachli.
Rochmat Wahab ; MENGENAL ANAK BERBAKAT AKADEMIK DAN UPAYA MENGIDENTIFIKASINYA-PDF ebook.
Tambahan : Moch. Nachli.
Ref :
- Little, K. (2003), Gifted Child: A Handbook for Parents of Gifted Children,
- Renzulli, J. (1986). "The three ring conception of giftedness: A developmental model for creative productivity." In R. J. Sternberg & J. E. Davidson (Eds.), CONCEPTIONS OFvGIFTEDNESS (pp.53-92). New York: Cambridge University Press. Little, K. (2003), Gifted Child: A Handbook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar